Minggu, 19 November 2017

Kebaikan akan Dibalas dengan Kebaikan -> Film Inspirasi "Pengantar Rezeki"

            Manusia merupakan ciptaan Tuhan yang paling sempurna dari makhluk lainnya. Memiliki akal dan pikiran yang membedakan dari makhluk lain. Manusia diciptakan beragam dan memiliki keunikan masing-masing. Akan tetapi di mata Tuhan, manusia tetaplah sama.
            Indonesia memiliki masyarakat mulai dari kalangan berada hingga kalangan kurang mampu. Terkadang derajat yang terlalu jauh jaraknya menjadikan manusia lupa akan sesamanya. Padahal dasar negara Indonesia sendiri memahami bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebagai warga negara yang baik sudah seharusnya keadilan antar sesama tanpa memandang status.
            Akan tetapi tidak semua masyarakat Indonesia memandang sebelah mata akan sesamanya. Indonesia sendiri oleh masyarakat dunia terkenal memiliki masyarakat yang ramah. Masih banyak masyarakat yang memiliki keramah-tamahan antar sesama baik dari suku, ras, agama, ataupun antar golongan.
            Sebagai manusia, saling tolong-menolong adalah hal yang utama untuk hidup bersosial. Selain menanam benih kebaikan, sebagai manusia juga memiliki rasa saling membutuhkan. Melalui film dibawah ini semoga menyadarkan kita akan saling-tolong menolong.

            Tuhan tidak memandang kita dari derajat mana kita sehingga kita boleh masuk di surga-Nya. Akan tetapi, seberapa bergunanya kita hidup di dunia? Apa saja yang kita lakukan di dunia? Kebaikan apa saja yang kita lakukan? Dan seberapa banyak ibadah kepada Tuhan?
            Selain ibadah, tolong-menolong merupakan hal yang dianjurkan untuk dilaksanakan. Dari segi agama ataupun kepercayaan lainnya pasti diajarkan akan tolong-menolong antar sesama bahkan hingga makhluk hidup lainnya. Terlebih tolong-menolong kepada orang yang membutukan.
            Dari film di atas, sangat digambarkan jelas bahwa bapak ojek yang sedang membutuhkan biaya berobat istri dan biaya makan untuk keluarganya masih mau mengeluarkan uang untuk membeli makan anak jalanan yang kelaparan. Terlihat jelas bahwa bapak ojek bukan dari kalangan berada. Bahkan hari itu, belum ada satupun orang yang naik ojeknya. Namun karena kemuliaan hati yang beliau miliki sehingga merelakan uang yang tersisa didompetnya, membeli makanan untuk anak yang sedang kelaparan dipinggir jalan. Padahal beliau masih mempunyai beban untuk membiayai kebutuhan keluarganya.
            Ada pepatah mengatakan, jika kita menanam 1 benih kebaikan maka Tuhan akan mengembalikan 10 x lipat atau lebih dari kebaikan tersebut. Walaupun memang harus ada keikhlasan dari kebaikan tersebut, dan bukan semata-mata mengharapkan balasan dari Tuhan. Akan tetapi Tuhan Maha Tahu, bahwa kebaikan dari bapak ojek sepenuhnya dari hatinya, sehingga Tuhan memberikan berlipat-lipat balasan dari kebaikan bapak dengan pelanggan yang memberi tips dan makanan untuknya.
            Film tersebut semoga menginspirasi kita bahwa melakukan tolong-menolong bukan dinilai dari kita orang yang berada ataupun masih segolongan. Tolong-menolong timbul dari hati kita. Apa yang kita bisa berikan, maka berikanlah. Karena Tuhan akan membalas semua kebaikan tersebut walaupun melalui perantara. Tetapi bukan berarti kita mengharapkan balasaan dari kebaikan tersebut, namun semata-mata kita menolong sesama yang saling membutuhkan.
            Yakinlah bahwa apapun kesuliatan yang kita hadapi Tuhan pasti selalu ada dan memberikan pertolongan. Kesulitan yang diberikan Tuhan merupakan pelajaran agar kita memiliki hati teguh dan kekuatan untuk menyelesaikan kesulitan yang ada. Di samping kesulitan yang kita miliki, kita diajarkan untuk ingat sesama dan menolong orang yang membutuhkan pertolongan.

            Cerita yang digambarkan dari bapak ojek menjadi contoh untuk kita. Walaupun kesulitan yang beliau alami tidak mematahkan rasa tolong-menolong yang beliau miliki. Keikhlasan hati juga mengajarkan kita agar memberi tidaklah harus setengah-setengah dan mengharapkan imbalan. Semoga melalui film tersebut dapat mengispirasi kita untuk menolong sesama dengan ikhlas hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar