Minggu, 12 November 2017

AKADEMI FARMASI THERESIANA—“BERSATU BERBAGI BERSAMA”


Negara Indonesia memiliki berbagai keragaman suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA) diantara lapisan masyarakat dari Sabang samapai Marauke. Tak dipungkiri selama kita hidup, kita berada ditengah-tengah perbedaan tersebut. Isu-isu yang berkaitan dengan SARA sangatlah sensitif bila dibahas. Pro dan kontra sangatlah beriringan, bahkan hingga menimbulkan kerisauan hingga perpecahan.


          Akademi Farmasi Theresiana yang terletak di jalan Gajah Mada No.91 Semarang, merupakan perguruan tinggi Khatolik D3 Farmasi di bawah Yayasan Bernardus. Walaupun berbasis Khatolik, tidak menutup bagi agama lain untuk mengejar ilmu Farmasi di kampus ini. Gambar di atas merupakan contoh acara tahunan dari Akademi Farmasi Theresiana Semarang yaitu qurban untuk merayakan hari raya agama Islam (Idhul Adha).





          Acara tersebut diselenggarakan dari tahun ke tahun secara rutin. Hewan yang di qurbankan biasanya yaitu kambing jantan yang sehat. Dan akan dibagikan untuk karyawan sekolah-sekolah dibawahan yayasan Bernardus di Semarang serta masyarakat sekitar kampus seperti tukang sapu, tukang becak, tukang tambal ban, dan masyarakat yang tinggal di sekitar kampus.




Seperti pada tema diatas, yaitu Bersatu Berbagi Bersama. Kami sebagai perwakilan Akademi Farmasi Theresiana yang terhimpun sebagai Himpunan Mahasiswa Farmasi (HIMAFAR) berharap walaupun kami para mahasiswa, Dosen, dan Karyawan yang memiliki keragaman agama bersatu untuk berbagi suka-cita merayakan Idul Adha tahun 2017 kali ini dengan membagikan hewan qurban kepada lapisan masyarakat sekitar kampus.




Sebagai perguruan tinggi D3 Farmasi dibawah yayasan Khatolik Bernardus. Kami dapat menyampaikan bahwa di dalam kampus kami sendiri memiliki rasa cinta dan kasih antar sesama. Walaupun kami memiliki keberagaman agama ataupun ras lainnya, kami bisa hidup untuk saling menghormati dan berbagi suka-cita tanpa membedakan perbedaan tersebut.


Ada pepatah mengatakan “Perbedaan itu Indah”. Dari perbedaan yang kami miliki, kami memiliki cerita indah tersendiri ketika kami berdinamika bersama di dalam kampus Akademi Farmasi Theresiana. Dari perbedaan tersebut kami bisa membuktikan bahwa jika kita bersatu dan saling menghormati perbedaan, kerukunan dan kebahagian akan menyertai kita.



Cerita kali ini belum habis setelah kami membagikan hewan qurban kepada masyarakat sekitar. Ada cerita lain setelah acara ini, yaitu makan bersama sate kambing. Sebagian hewan qurban kami ambil untuk dibuat sate bakar. Setelah mengupas keringat memotong hewan qurban, kami masih semangat untuk membuat sate bakar. Sete bakar kami buat di halaman belakang kampus. Setelah sate bakar matang, sebagian HIMAFAR yang lain menyiapkan tempat untuk kami makan bersama.




Ada sugesti jika kita makan sendiri terasa kurang nikmat daripada kita makan bersama. Mungkin hal itu benar-benar terjadi pada diri saya. Makan kala itu benar terasa nikmat karena dimakan bersama setelah serangkaian acara dan menjadi cerita akhir pada hari itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar